kawan,,
Kadang aku membaca sesuatu yang indah
inspiratif dan menggoda
coba ada dibuka
http://www.habibasyrafy.com/2014/02/cara-mudah-bikin-perempuan-melepas.html?m=1
9 Jumadats Tsani 1435H / 9 April 2014
•••
“Kira-kira sudah berapa persen perempuan muslimah yang menanggalkan pakaian dan mulai memamerkan aurat dan kecantikannya?”
“Kira-kira 60% lah bos.”
“Ohh, ternyata film kartun Disney itu sukses berat ya?”
“Sepertinya begitu bos. Mereka benar-benar
tak sadar kalau film-film yang mereka tonton waktu anak-anak itulah
yang selama ini membuat mereka berusaha begitu keras untuk menjadi lebih
dan lebih cantik lagi. Mereka benar-benar yakin kalau kecantikan adalah
segalanya.”
“Ya udah bagus deh. Tapi ingat! Kita tidak
boleh cepat puas. Jika memang ingin menyesatkan mereka, kita harus
belajar dari setan. Setan tidak pernah cepat puas. Jika hari ini setan
berhasil membuka satu kancing maka besok dia mengusahakan kancing kedua.
Kita juga harus begitu. Jika hari ini kita berhasil tanggalkan pakaian
mereka, besok kita harus hilangkan rasa malu mereka.”
“Tentu saja bos! Saya selalu meneladani
setan ketika menyesatkan mereka. Saya selalu ingat setan tidak pernah
mengharapkan hasil yang instan. Semua dilakukannya dengan kerja keras,
selangkah demi selangkah, setahap demi setahap. Jadi, saya pun terus
berinovasi dalam mencari cara-cara baru supaya bisa menjaring lebih
banyak lagi perempuan yang suka buka-bukaan.”
“Bagus, bagus! Kalau perlu buat mereka tidak busana sekalian.”
“Emang ada wanita yang suka telanjang di depan umum bos?”
“Tentu saja tidak ada. Semua orang yang
beriman pasti punya malu. Kita akan tetap buat mereka berpakaian tapi
seperti telanjang. Biar kujelaskan.” Si botak gondrong menghela napas
dan mulai dengan sebuah pertanyaan, “Kira-kira apa alasan 40% perempuan
itu tetap menutup auratnya?”
“Sebagian besar mereka sebenarnya sudah ingin membuka auratnya bos, tapi mereka terhalang beberapa hal.”
“Sebutkan yang pertama.”
“Penghalang pertama adalah orang tua yang
menjaga mereka. Sebenarnya mereka benar-benar ingin menggunakan pakaian
ketat dan melepas jilbabnya tapi selama masih ada orang tuanya pasti
mereka tidak akan mampu melepasnya.”
“OK, kalau untuk masalah itu, kita tinggal
bersabar saja 20 tahun lagi orang tuanya juga pasti mati, habis itu
pasti mereka mulai menanggalkan pakaiannya. Lalu apa alasan kedua?”
“Ada sebagian perempuan yang malu membuka
betisnya karena ada bekas luka dan kulitnya tidak semulus dan seputih
teman-temannya.”
“Baiklah, nanti malam aku akan hubungi
profesor untuk mencari formula pemutih kulit dan penghilang bekas luka
supaya itu tak lagi menjadi masalah. Bahkan aku akan suruh dia mencari
cara untuk garis-garis bekas melahirkan, Apa lagi alasan berikutnya?”
“Sebagian mereka berkutu, berketombe dan
tidak pandai merawat rambutnya. Selain berjilbab karena agama mereka
didorong lagi untuk berjilbab oleh para kutu dan ketombe itu.”
“Kalau itu sebenarnya kita sudah punya
solusinya. Produk sampo zaman sekarang kan udah beragam tapi mungkin
masih kemahalan ya. Nanti aku akan suruh kenalan kita yang punya pabrik
sampo supaya dia menurunkan harga samponya di bawah standar. Perempuan
kan mudah ditipu dengan kata “diskon”. Segera setelah mereka menggunakan
sampo kita pasti mereka merasa percuma jika rambut indahnya itu tidak
dipamerkan. Lanjut! Apa lagi alasan berikutnya?”
“Sebagian perempuan memang sadar bahwa kecantikan mereka itu milik suaminya kelak.”
“Oh, yang ini agak susah tapi aku ada ide.
Gimana kalau kita suplai aja para pengrajin kosmetik dengan modal yang
besar. Itu akan membuat kosmetik, alat kecantikan dan penghilang bulu
menjadi tersebar luas. Dengan begitu mereka pasti berpikir kecantikan
itu yang terpenting dan nomor satu.”
“Itu bagus juga tapi aku ada ide yang
lebih bagus lagi bos! Kenapa tidak kita buat saja di TV itu sinetron
yang semua pemainnya menonjolkan kecantikan! Dengan begitu mereka tidak
akan berpikir bahwa keimanan itu yang paling penting!”
“Wah! Kamu pinter juga! Mereka pasti
beramai-ramai berusaha tampil secantik-cantiknya di depan laki-laki.” Si
Bos botak gondrong tertawa keras sekali lalu lanjut lagi, “kalau begitu
aku akan menghubungi bang Andro juga, aku akan suruh dia produksi film
porno sebanyak-banyaknya supaya setan dalam diri lelaki itu langsung
aktif begitu ngeliat para perempuan setengah telanjang itu.”
“Kalau begitu aku akan urus yang
perempuannya bos! Aku akan terus alihkan perhatian mereka dengan isu hak
asasi dan kebebasan supaya mereka tidak sadar kalau aurat yang sudah
mereka buka itulah penyebab dari semua masalah nafsu syahwat manusia di
muka bumi ini.”
“Wah... wah... wah... pinter kamu!
Syukurlah Tuhan menciptakan wanita. Jika tidak ada mereka, kurasa akan
sangat sulit sekali menyesatkan manusia ini. Apa masih ada lagi perempuan
di dunia ini yang gak pingin memamerkan kecantikannya?”
“Sayangnya masih ada sih bos. Beberapa
perempuan kayaknya gak bisa digoda dengan cara apapun. Mereka udah
bener-bener sadar dan taubat. Mereka tidak keluar rumah dengan niat
supaya digodain laki-laki. Mereka bener-bener berjilbab, tak satu pun
bentuk tubuhnya bisa terbayang dari luar.”
“WADUHHH!!! Kok bisa masih ada ya?”
“Gak tahu sih bos, kayaknya mereka udah
sadar banget kalau kitalah yang menaikkan harga jilbab-jilbab yang tebal
dan lebar itu. Kalau dia sih mikirnya: harga yang harus ia bayar untuk
jilbab yang menjaganya itu sama aja mahalnya dengan semua kosmetik yang
harus ia beli untuk memamerkan auratnya. Jadi mereka lebih memilih
jilbab ketimbang kosmetik. Sepertinya mereka juga sadar, kosmetik cuma
akan mengundang perhatian laki-laki yang jagonya cuma suit-suit doang,
sementara jilbab yang asli akan membuat laki-laki baik, serius dan setia
datang langsung pada orang tua mereka.”
“Astagfirullah! Padahal usaha kita kurang keras apa ya? Kok bisa masih ada yang lolos kayak gitu sih...”
“Mungkin akunya yang kurang gigih kali
bos. Tapi tenang aja, aku udah pikirkan suatu cara yang kayaknya akan
berhasil. Dengan cara ini, bahkan anak gadis lulusan MAN atau pesantren
pun bakal ngelepas jilbabnya.”
“Gimana caranya?”
"Kalau pengen tahu, baca aja disini bos. Cara Ngelepasin Jilbab Remaja”
“OK lah nanti kubaca.”
“Ya udah aku pamit dulu ya bos!”
“Mau kemana?”
“Biasalah bos, ke pabrik jilbabku. Tadi
ada telepon katanya para perempuan udah mulai gak sadar jilbabnya aku
buat lebih tipis. Jadi sekarang mau kubuat lebih tipis lagi.”
“Kok kamu bisa jago banget gitu, bisa nyuruh mereka pake jilbab yang tipis-tipis?”
“Makanya bos ikutin ceritanya dari awal bos, buruan baca nih Cara Ngelepasin Jilbab Remaja"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar