Jumat, 12 Juni 2015

Dianjurkan Mengucapkan Selamat Hari Jumat?



Bolehkah kita saling mengucapkan ‘selamat hari jumat’?
karena hari jumat kan hari raya. Sementara ketika hari raya, kita mengucapkan selamat Idul Fitri.
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Terdapat banyak hadis yang menyebutkan keutamaan hari jumat.
Diantaranya, hadis yang menyebutkan bahwa hari jumat adalah hari raya bagi umat islam.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ، إِنَّ هَذَا يَوْمٌ جَعَلَهُ اللَّهُ لَكُمْ عِيدًا، فَاغْتَسِلُوا، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ
“Wahai kaum muslimin, sesungguhnya saat ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah sebagai hari raya untuk kalian.
Karena itu, mandilah dan kalian harus menggosok gigi.” (HR. Thabrani dalam Mu’jam Ash-Shaghir 358, dan dihasankan al-Albani).
Kemudian, hadis dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ يَوْمَ الْجُمْعَة يَوْمُ عِيدٍ ، فَلَا تَجْعَلُوا يَوْم عِيدكُمْ يَوْم صِيَامكُمْ , إِلَّا أَنْ تَصُومُوا قَبْله أَوْ بَعْده
“Sesungguhnya, hari Jumat adalah hari raya. Karena itu, janganlah kalian jadikan hari raya kalian ini sebagai hari untuk berpuasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelum atau sesudah hari Jumat.” (HR. Ahmad 8246 dan dishahihkan Syu’aib al-Arnauth).
Ibnul Qoyim menyebutkan daftar keutamaa hari jumat. Diantara yang beliau sebutkan adalah
أنه يوم عيد متكرر في الأسبوع
Hari jumat adalah hari raya yang berulang dalam setiap pekan. (Zadul Ma’ad, 1/368).
Dengan demikian, kaum muslimin memiliki 3 hari raya:
1.    Idul fitri dan
2.    idul adha, yang itu berulang setiap tahun.
3.    Dan hari jumat yang itu berulang setiap pekan.
Untuk dua hari raya tahunan, idul fitri dan idul adha, kita dianjurkan untuk saling mengucapkan selamat hari raya. Karena ini termasuk kebiasaan para sahabat.
Al-Hafiz Ibnu Hajar mengatakan,
كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا التقوا يوم العيد يقول بعضهم لبعض تقبل الله منا ومنك
“Dari Jubair bin Nufair; beliau mengatakan, ‘Dahulu, apabila para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saling bertemu pada hari raya, mereka saling mengucapkan, ‘Taqabbalallahu minna wa minka.”” (Sanadnya hasan; Fathul Bari, 2/446)
Ibnu Aqil menyebutkan beberapa riwayat. Di antaranya dari Muhammad bin Ziyad;
beliau mengatakan, “Saya pernah bersama Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu dan beberapa sahabat lainnya. Setelah pulang dari shalat id, mereka saling memberikan ucapan, ‘Taqabbalallahu minna wa minkum.’” (Al-Mughni, 2/250; As-Suyuthi mengatakan, “Sanadnya hasan.”)
Berbeda dengan hari jumat, kita tidak menjumpai mereka saling mengucapkan selamat hari jumat atau ucapan salam lainnya khusus untuk hari jumat.
Sementara para sahabat sangat menggungkan dan memuliakan hari jumat.
Ketika tidak ada riwayat dari mereka bahwa itu dianjurkan, kita sebagai pengikut mereka sebaiknya tidak berkreasi dengan melakukannya.
Dr. Soleh al-Fauzan pernah ditanya tentang hukum mengucapkan ‘Jumat Mubarok’ (selamat hari jumat) melalui sms. Jawaban beliau,
ما كان السلف يهنئ بعضهم بعضاً يوم الجمعة ، فلا نحدث شيئاً لم يفعلوه
Dulu para ulama tidak pernah memberikan ucapan selamat antar-sesama mereka ketika hari jumat.
Karena itu, kita tidak melakukan perbuatan (dalam agama) yang belum pernah mereka kerjakan.
(Majallah Dakwah al-Islamiyah).
Keterangan yang sama disampaikan Syaikh Sulaiman al-Majid,
لا نرى مشروعية التهنئة بيوم الجمعة ، كقول بعضهم : ” جمعة مباركة ” ، ونحو ذلك ؛ لأنه يدخل في باب الأدعية ، والأذكار ، التي يوقف فيها عند الوارد ، وهذا مجال تعبدي محض ، ولو كان خيراً لسبقنا إليه النبي صلى الله عليه وسلم ، وأصحابه رضي الله عنهم
Menurut kami, tidak disyariatkan mengucapkan selamat hari jumat.
Seperti misalnya orang mengatakan, “Jumat Mubarok.” atau semacamnya.
Karena semacam ini termasuk doa dan dzikir, yang itu harus berdasarkan dalil.
Sementara doa dan dzikir termasuk ibadah mahdhah.
Jika ucapan selamat hari jumat itu suatu amal yang terpuji, tentu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat yang pertama kali melakukannya.
Demikian, Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits  (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar