Kamis, 21 Mei 2015

Sudahkah Aku Terjaga?





- Teguran bagi Muslimah yang Berorganisasi-

Bagaikan sebuah tamparan keras.

Ketika seorang teman pernah mengingatkanku

untuk lebih berhati - hati dan mengurangi pulang malam.

Aku selalu beralasan , insyaa Allooh aku bisa menjaga diri

Dan dengan tertutup seperti ini semoga aku lebih terjaga.

Namun ia menyampaikan hal lain,

Ya,, hal lain yang mungkin selama ini membuat orangtuaku khawatir

Dan memintaku untuk hanya kuliah saja dan berhenti berorganisasi.

 Justru dengan tertutupnya dirimu,

itu lebih membuat orang yang berpenyakit lebih penasaran

dan tertarik

Plak !! itulah rasanya ketika temanku mengingatkanku

saat aku masih tingkat pertama kuliah.

Dan hari ini, ya aku mulai menyadari.

Selama ini mungkin caraku belum benar.

Aku masih menantang bahaya’

dengan statusku sebagai seorang perempuan.

Mahluk yang bagaimanapun ditutupi

tetap akan syetan perindah dihadapan lelaki

yang tak bisa menahan pandangannya.


Sudahkah aku terjaga?

Itulah pertanyaan yang kerapkali muncul dalam benakku,

ketika aku merasa ketakutan karena pulang terlalu malam.

Ketika menghadiri majelis-majelis ilmu seorang diri

hingga malam menjelang

dan karena jarak menjadikan tiba jauh lebih malam.

Ketika berniat ikut andil dalam jalan dakwah,

Namun lagi-lagi jarak menjadikan seorang perempuan yg
 

kerap pulang malam.

Ketika ingin belajar banyak hal,

lagi-lagi juga hal jarak membuat dikenal dengan perempuan

yang masih berkeliaran ketika malam menjelang.

Seorang diri, tanpa mahram, rentan dengan fitnah..


Sudahkah aku terjaga?

Ketika niat bermalam untuk membina iman dan taqwa,

namun di sana malah jadi celah adanya pertemuan dengan laki-laki

Ketika pelantikan berberapa organisasi

Hingga bermalam menjadi celah syetan melancarkan aksi

Ketika berbagai kondisi yang sering membuatku lupa

Bahwa koordinasi bukan alasan menyibak hijab dengan lelaki

Ketika alasan ukhuwah menjadikanku lupa

Bahwa safar tanpa mahram itu bukan perbuatan yang pantas bagi
 

seorang perempuan

Bahkan itu melanggar apa yang telah menjadi aturan

Tertawa, makan, rihlah , bercampur baur dengan lelaki


Sudahkah aku terjaga?
 

Lebih tepatnya……

Sudahkah aku menjaga ?

Atau malah semakin menantang bahaya

dan terlupa bahwa seorang perempuan harus benar-benar menjaga diri.

Apa aku mulai lupa dengan posisiku sebagai seorang perempuan

Yang bisa menjadi sumber fitnah?

Jika seperti ini, rasanya benar-benar ingin tinggal di rumah orangtua lagi

Karena sebaik-baiknya perempuan adalah di rumahnya

Menjadi permata yang benar-benar terjaga….

Do’aku,, لاإله إلا أنت سبحنك إني كنت من الظالمين

By : rosita Dewiha




Tidak ada komentar:

Posting Komentar