- Teguran bagi Muslimah yang Berorganisasi-
Bagaikan sebuah
tamparan keras.
Ketika seorang teman pernah mengingatkanku
untuk lebih berhati - hati dan mengurangi pulang malam.
Aku selalu beralasan , insyaa Allooh aku bisa menjaga diri
Dan dengan tertutup seperti ini semoga aku lebih terjaga.
Namun ia menyampaikan hal lain,
Ya,, hal lain yang mungkin selama ini membuat orangtuaku khawatir
Dan memintaku untuk hanya kuliah saja dan berhenti berorganisasi.
“
Justru dengan tertutupnya dirimu,
Justru dengan tertutupnya dirimu,
itu lebih membuat orang yang berpenyakit lebih penasaran
dan tertarik”
Plak !! itulah rasanya ketika temanku mengingatkanku
saat aku masih tingkat pertama kuliah.
Dan hari ini, ya aku mulai menyadari.
Selama ini mungkin caraku belum benar.
Aku masih menantang ‘bahaya’
dengan statusku sebagai seorang perempuan.
Mahluk yang bagaimanapun ditutupi
tetap akan syetan perindah dihadapan lelaki
yang tak bisa menahan pandangannya.
Sudahkah aku terjaga?
Itulah pertanyaan yang kerapkali muncul dalam benakku,
ketika aku merasa ketakutan karena pulang terlalu malam.
Ketika menghadiri majelis-majelis ilmu seorang diri
hingga malam menjelang
dan karena jarak menjadikan tiba jauh lebih malam.
Ketika berniat ikut andil dalam jalan dakwah,
Namun lagi-lagi jarak menjadikan seorang perempuan yg
kerap pulang malam.
Ketika ingin belajar banyak hal,
lagi-lagi juga hal jarak membuat dikenal dengan perempuan
yang masih berkeliaran ketika malam menjelang.
Seorang diri, tanpa mahram, rentan dengan fitnah..
Sudahkah aku terjaga?
Ketika niat bermalam untuk membina iman dan taqwa,
namun di sana malah jadi celah adanya pertemuan dengan laki-laki
Ketika pelantikan berberapa organisasi
Hingga bermalam menjadi celah syetan melancarkan aksi
Ketika berbagai kondisi yang sering membuatku lupa
Bahwa koordinasi bukan alasan menyibak hijab dengan lelaki
Ketika alasan ukhuwah menjadikanku lupa
Bahwa safar tanpa mahram itu bukan perbuatan yang pantas bagi
seorang perempuan
Bahkan itu melanggar apa yang telah menjadi aturan
Tertawa, makan, rihlah , bercampur baur dengan lelaki
Sudahkah aku terjaga?
Lebih tepatnya……
Lebih tepatnya……
Sudahkah aku menjaga ?
Atau malah semakin menantang bahaya
dan terlupa bahwa seorang perempuan harus benar-benar menjaga diri.
Apa aku mulai lupa dengan posisiku sebagai seorang perempuan
Yang bisa menjadi sumber fitnah?
Jika seperti ini, rasanya benar-benar ingin tinggal di rumah orangtua lagi
Karena sebaik-baiknya perempuan adalah di rumahnya
Menjadi permata yang benar-benar terjaga….
Do’aku,, لاإله إلا أنت سبحنك إني كنت من الظالمين
By : rosita Dewiha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar