Minggu, 14 Juni 2015

Untukmu yang Sedang Menanti

 

Sekarang, Tunggu Apa Lagi…

Rosululloh Shollohu `alaihi Was Salam bersabda :

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاهَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda ! 

Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, 

karena nikah itu lebih menundukan pandangan, 

dan lebih membentengi farji (kemaluan). 

Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), 

karena shaum itu dapat membentengi dirinya”.

 (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, 

Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).


Jadi kesimpulannya adalah segeralah menikah ketika badai fitnah telah menerjangmu 

sebagai bentuk penjagaan terhadap harga diri dan agamamu. 

Dan jauhilah dan jangan coba-coba dekati perbuatan zina dalam bentuk apapun juga.

Karena telah jelas bagi kita semua bahwa seluruh jalan-jalan menuju zina

 sudah Allah tutup. Dan semua itu sudah Allah haramkan dalam satu ayat:

{وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا}


“Dan janganlah kamu mendekati zina, 

sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji (fahisyah

dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra': 32).

Dan Rasulullah juga telah menjelaskannya dalam satu haditsnya :

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ,  وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَى، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Telah ditulis atas anak adam nasibnya (bagiannya) dari zina, 

maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, 

zina kakinya adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, 

dan dibenarkan yang demikian oleh farjinya atau didustakan,”

 (HR. Bukhari, Muslim).

Dan dalam riwayat lain :

((وَالْيَدَانِ تَزْنِيَانِ فَزِنَاهُمَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلاَنِ تَزْنِيَانِ فَزِنَاهُمَا الْمَشْيُ، وَالْفَمُ يَزْنِي فَزِنَاهُ الْقُبَلُ))

“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, 

kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, 

dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, Kembalilah Kepada Allah… dan Bertaubatlah Kepada-Nya….

Sesungguhnya Allah telah menyebutkan bahwa diantara sifat-sifat orang mu’min 

yang akan beruntung adalah seorang yang senantiasa menjaga kemaluannya dari zina.

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ, إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ, فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluan mereka kecuali kepada istri-istri mereka 

atau budak yang mereka miliki maka mereka tidak tercela. 

Barang siapa mencari selain itu maka merekalah orang-orang yang melampaui batas” 

(QS. Al-Mu’minun 5-7)

Kembalilah Kepada Allah… dan Bertaubatlah Kepada-Nya….

Sesungguhnya Allah akan membalas mereka yang berbuat ihsan dengan ihsan

yaitu orang orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah.

وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى, الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الإثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلا اللَّمَمَ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَة

“Dan hanya kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi 

untuk Allah balas orang-orang yang berbuat kejelekan atas apa-apa yang mereka kerjakan, 

dan Allah balas orang-orang yang berbuat ihsan (kebaikan) dengan ihsan

yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah kecuali dosa-dosa kecil, 

sesungguhnya Allah Maha luas ampunan-Nya…” (QS. An-Najm 31-32).

Kembalilah Kepada Allah… dan Bertaubatlah Kepada-Nya….

Sesungguhnya Allah mempersiapkan kenikmatan-kenikmatan 

dan kelezatan-kelezatan disisiNya yang jauh lebih baik dan lebih kekal 

untuk orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah 

serta menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah.

فَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ, وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الإثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ

“Dan suatu apapun yang di berikan kepada kalian itu hanyalah kenikmatan hidup didunia, 

dan apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal, 

untuk orang-orang yang beriman dan hanya kepada Rabb mereka, 

mereka bertawakkal. Dan (bagi) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar 

dan perbuatan-perbuatan keji (fahisyah) 

dan apabila mereka marah mereka memaafkan.” (QS. Asy-Syura 36-37).

Kembalilah Kepada Allah… dan Bertaubatlah Kepada-Nya….

Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar