Senin, 08 Juni 2015

Istri Menyukai Suami Yang ...



Terkadang suami ingin tahu juga, 

apa yang membuat istri senang dalam kehidupan berumah-tangga. 

Berikut ini adalah satu versi rangkaian sikap dan sifat 

yang disukai seorang istri dari suaminya:

1. Penuh Pengertian

Seorang istri senang diperhatikan dan didengarkan. 

Ia senang suaminya memahami dan mengerti dirinya. 

Dalam suka dan dukanya. Dalam ceria dan sedihnya. 

Ia senang suami mengetahui perasaannya. 

Ia misalnya senang diberitahu pakaiannya yang mana yang paling disukai suaminya. 

Atau masakannya yang mana yang paling lezat bagi suaminya. 

Karenanya obrolan-obrolan ringan dan lembut amat dinanti-nanti seorang istri. 

Setiap kata yang keluar dari lidah dan bibirnya adalah pesan cinta yang ingin ia sampaikan. 

Dan ia ingin tahu bagaimana suaminya menanggapi pesan cintanya itu.

Tangisan seorang istri itu memiliki sekian banyak makna, 

bisa karena sedih, bisa karena marah, bisa karena terharu dan bahagia. 

Ia senang jika suaminya bersabar untuk mengenal setiap jenis air mata 

yang metetes dari matanya.

Pengertian ini menjadi inti dan landasan segala sikap menyenangkan 

yang mungkin dilakukan seorang suami terhadap istrinya.


2. Setia

Kesetiaan adalah syarat utama cinta sejati. 

Seorang istri ingin cinta suami itu hanya untuknya. 

Karenanya kecemburuan adalah bagian dari cinta. 

Sapaan sayang di tengah kesibukan, 

walaupun hanya satu dua menit kata-kata yang disampaikan lewat telepon, 

walaupun hanya satu dua kalimat SMS, 

akan menjadi pengokoh kepercayaan. 

Hadiah yang diberikan: martabak kesukaannya, seikat bunga, 

atau sebuah jam tangan yang manis akan menguatkan cinta. 

Dan mengingat hari ulang tahun serta hari pernikahan 

akan menjadi bukti kesetiaan suami yang disukai seorang istri.

Tapi seorang istri yang baik akan mengatakan, "Jangan karena takut kepadaku, 

kakanda bersikap setia. Karena Allah Maha Melihat. 

Itu yang mesti menjadi landasan kesetiaan."


3. Sabar dan Pemaaf

Seorang istri akan amat bersyukur jika suaminya mau menerima dirinya apa adanya. 

Suaminya mampu memaafkan dan bersabar atas kekurangan yang ada pada dirinya. 

Ia butuh waktu untuk membina dirinya. 

Ia bahkan butuh waktu untuk memahami dirinya sendiri, 

ketika satu ketika ia tidak menjadi dirinya sendiri.

Seorang istri perlu mendapatkan nasihat, 

akan tetapi itu dilakukan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

Ini seperti pesan Ilahi:

"Kemudian keadaan orang beriman itu adalah saling menasihati 

dalam kesabaran dan dalam kasih sayang." (QS. al-Balad); 

"Dan jika kalian memaafkan, tidak memarahi, dan mengampuni mereka, 

maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (QS. at-Taghabun)


4. Teguh Hati dan Bersemangat

Seorang istri senang melihat suaminya senantiasa berteguh hati 

dan bersemangat dalam menyelesaikan berbagai tugas dan amanah. 

Ia senang suaminya dapat senantiasa prima menunaikan tugas-tugas di luar rumah 

dan sekaligus membantu menyelesaikan permasalahan di rumah. 

Karenanya seorang istri senang melihat suaminya akrab bercengkrama, 

bermain dengan anak-anaknya. 

Dan saat suami sesekali memasak untuk keluarga, 

ada sentuhan hangat menyentuh relung jiwa seorang istri.

Bagaimana jika suaminya berada dalam kondisi bete atau kehilangan semangat? 

Seorang istri akan menerima keadaan ini asalkan ia melihat suaminya berusaha keras 

untuk melepaskan diri dari keadaan lemah ini. 

Ia bahkan akan memberikan bantuan dan doa terbaik bagi suaminya.


5. Romantis

Seorang istri senang jika suaminya mampu memperlihatkan 

dan mengekspresikan cinta dan kasih sayang. 

Ia senang mendapati suaminya membangun suasana kondusif kasih sayang di rumah. 

Ia senang jika suaminya romantis.

Diantara ungkapan cinta suami-istri adalah dalam hubungan intim. 

Seorang istri senang jika suaminya memberikan kesenangan dan kepuasan 

pada salah satu kebutuhan cinta ini. 

Ia akan terbuka menyampaikan apa yang ia sukai, 

ketika suaminya mampu membuka percakapan dalam masalah ini secara tepat 

dan penuh kelembutan (tenderly).


6. Rapi dan Wangi

Seorang istri suka suaminya rapi. 

Rapi menata rambut dan rapi berpakaian, bahkan dalam suasana santai. 

Kerapian yang disukai adalah kerapian yang alami dan melekat dalam kehidupan suami.

Sikap suami yang kooperatif dalam menjaga kerapian rumah juga disukai seorang istri. 

Karenanya ketika seorang suami berinisiatif menyapu ruang tengah, 

membersihkan kompor di dapur, atau membersihkan kamar tidur 

dengan membongkar tempat tidur secara rutin ... 

pada semuanya ada apresiasi dari seorang istri.

Rapi, bersih dan wangi pada seorang suami membuat istrinya senang. 

Seorang suami bisa meminta istrinya memilihkan minyak wangi baginya. 

Ia akan terbantu menyempurnakan penampilan bagi istrinya.


7. Ceria dan Ramah

Senyum ceria dan keramahan amat dihajatkan seorang istri. 

Senyum dan keramahan itu laksana angin sejuk di tengah berbagai kelelahan dirinya. 

Berbagai kesibukan membuat jiwanya lelah. 

Interaksi dengan anak-anak di rumah itu bukan pekerjaan ringan. 

Segenap potensi kejiwaan dan pikiran mesti ia curahkan. 

Kelelahan fisik pun tidak ringan. 

Perhatikanlah, ia mesti terus memperhatikan anaknya yang terus bergerak kesana kemari, 

bereksplorasi ketika mulai bisa merangkak. 

Dan saat si anak lelah tertidur, ia mesti bersiap-siap memasak 

dan merapikan rumah bagi suaminya yang sebentar lagi pulang ...

Senyum dan sapaan sayang suami akan menjadi hiburan jiwa bagi sang istri. 

Sikap humoris juga amat membantu seorang istri 

untuk selalu menjaga suasana riang hatinya. 

Ini semua akan membantunya untuk terus bersabar 

dan ikhlas dalam menunaikan tugas-tugasnya.


8. Menjadi Pemimpin yang Melindungi


Istri membutuhkan perlindungan yang membuatnya senantiasa merasa tentram. 

Karenanya ia menyukai sifat kepemimpinan pada suaminya. 

Kepemimpinan yang ia harapkan adalah yang senantiasa menentramkan jiwanya, 

mengokohkan ruhaninya, memberikan pencerahan demi pencerahan 

pada akalnya dan membantu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.

Kepemimpinan yang ia sukai adalah yang memadukan ketegasan dan kelembutan. 

Yang menebarkan cinta, bukan membuat takut. 

Yang mengedepankan kemauan baik, bukan senantiasa menggunakan otoritas 

(misalnya dengan selalu menggunakan kalimat "suami kan pemimpin rumah tangga, 

jadi mesti taat donk"). 

Yang betul-betul menjadi pemimpin, bukan menjadi boss.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar