Nama ini disebut dalam alqur’an lebih dari 150 tempat, salah satunya
disurat Al Mujadilah: 7
Yang artinya:“tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui
apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia
antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang , melainkan Dialah yang keenamnya. Dan
tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama
mereka dimana pun mereka berada. Kemudain Dia akan memberitakan kepada mereka
pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.”
Beriman dengan nama Allah yang satu ini memiliki pengaruh yang berkah
kepada seorang hamba, bahkan ini merupakan sebesar-besarnya cambuk dan
pelajaran berharga.
Syaikh Muhammad Al- Amiin Asy – Syinkiti rahimahullah berkata:
“para ulama telah sepakat bahwa ini adalah sebesar-besarnya pelajaran dan seagung-agungnya
cambuk yang turun dari langit ke bumi. Mereka membuat permisalan dalam hal ini
-dan Allah memiliki permialan yang lebih tinggi-, mereka mengatakan, “seandainya ada dimuka bumi ini seorang
raja yang gemar membunuh manusia jika kehormatannya dicabik. Raja tersebut
memiliki kekuatan, prajurit dan para putrinya. Seandainya dikatakan kepada
penduduk negeri tersebut bahwa rajanya selalu mengetahui apa yang mereka
lakukan dari perbuatan yang jelek dikala malam hari, maka mereka akan
benar-benar waspada. Allah pencipta langit dan bumi, Yang Maha Menguasai dan
Yang Maha Perkasa. Dia mengabarkan kepada mereka dalam ayat-ayatNya, yang
hampir-hampir tidaklah engkau membuka satu halaman mushaf, melainkan engkau
dapatkan didalamnya sebesar-besarnya pelajaran dan seagung-agungnya cambuk (Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu), (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian
lakukan),
Ibnu Rajab rahimahullah
berkata,”ada seorang laki-laki yang memaksa seorang wanita untuk berbuat
kekejian dan dia memerintahkan kepada wanita tersebut untuk mengunci pintu-pintu.
Kemudian orang laki-laki tersebut berkata,”apakah masih ada pintu yang belum
dikunci?” si wanita mengatakan,”Ya ada, yaitu pintu antara kita dengan Allah.”
Laki-laki tersebut pun tidak menyentuh si wanita tersebut. Sebagian orang
melihat seseorang berbicara dengan seorang wanita, maka orang tersebut
mengetakan, “sesungguhnya Allah melihat kalian berdua, semoga Allah menutupi
(aurat) kami dan kalian berdua.”
Barang siapa yang merenungkan hal tersebut, maka itu adalah sebear-besarnya
cambuk dan pencegah (dari berbuat maksiat)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang makna ayat ini,
“Allah ta’ala mengabarkan tentang ilmu-Nya yang sempurna yang meliputi segala
sesuatu, yang besar maupun yang kecil agar manusia berhati-hati dari penjagaan
Allah terhadap mereka, hingga mereka merasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya
dan berkata kepadaNya dengan sesungguhnya, mereka selalu diawasi oleh Allah
yang selalu melihatnya. Karena Allah ta’ala mengetahui mata yang khianat
mekipun zhahirnya amanat. Dia mengetahui apa yang dirahasiakan oleh dada-dada
mereka.”
Kebanyakan nama Allah “Al-‘Aliim” disebutkan dalam kontek amal
perbuatan serta balasannya, agar hati manusia bangkit dan memperingatkan para
hamba agar memperbaiki dan menyempurnakan amal perbuatan mereka, semua ini
untuk memotivasi dan mencegah mereka. Allah sajalah yang dapat memberi taufik,
tidak ada Rabb selainNya dan tidak ada sesembahan yang hak, kecuali Dia saja.
Fiqih asma’ull husna, syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhin Al-“Abbad
Al – Badr, Darus Sunnah
diketik ulang oleh : Ummu Sholihah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar